Transisi Pemerintahan AS Ke Joe Biden Sudah Dimulai

Sesudah mendapatkan ijin sah untuk mengawali peralihan pemerintah Amerika Serikat (AS), Joe Biden menjelaskan jika ia memperjelas kembali lagi komitmennya pada beberapa negara sekutu AS.

Pada acara pengenalan team peraturan keamanan nasionalnya di Wilmington, Delaware, Biden menjelaskan teamnya akan merealisasikan apa yang diyakininya jika “Amerika jadi yang paling kuat saat bekerja bersama dengan sekutunya.”

Team peraturan keamanan nasional yang dibuat Biden, terhitung Antony Blinken selaku menteri luar negeri dan John Kerry selaku utusan cuaca.

Baca Juga : Tugas Berat Joe Biden Setelah Menang Pemilu Amerika Serikat

“Ini ialah team yang menggambarkan bukti jika Amerika sudah kembali lagi, siap untuk pimpin dunia, bukan mundur darinya,” kata Biden di atas pentas, ditemani staff opsinya yang kenakan masker dan berdiri terpisah sepanjang enam kaki.

Lembaga pemerintahan yang ditugaskan untuk mengawali proses peralihan pemerintah Amerika Serikat (AS), Administrasi Service Umum (GSA), menjelaskan jika Joe Biden ialah “juara riil” dalam pemilu AS 2020.

GSA menjelaskan team Biden mendapatkan dana federasi sebesar $ 6,3 juta (Rp 89 miliar) untuk proses peralihan, akses ke pembimbingan intelijen negara, dan ruangan kantor selebar 16.200 mtr. persegi untuk bekerja.

Dalam 57 hari ke arah pengukuhan Biden selaku presiden ke-46 AS, DW menguraikan beberapa langkah apa yang seterusnya yang akan dilewati Biden.

Donald Trump Masih Berasa Menang

Dalam uploadnya di Twitter, Presiden Trump menjelaskan ia telah memerintah teamnya untuk bekerja bersama dengan team Biden dalam proses peralihan walaupun menjelaskan masih tetap perjuangkan tuntutan hukum.

Keputusan berkenaan proses peralihan ini dipublikasikan oleh instansi namanya General Serviss Administration (GSA) melalui Petinggi Adminnya Emily Murphy.

GSA dalam mekanisme pemerintah di Amerika Serikat ialah instansi yang tangani beberapa masalah pembelian barang untuk pemerintahan dan membagikan pemakaiannya.

Dengan keputusan dari GSA itu, team Joe Biden bisa memakai sarana pemerintahan untuk menyiapkan diri untuk kekuasaan presiden baru yang mulai akan berlaku 20 Januari 2021.

Dalam pengakuannya di Twitter, Presiden Trump menjelaskan ia sepakat dengan keputusan GSA walaupun menjelaskan ia masih berkeyakinan akan menang pemilu.

“Saya yakin kami akan sukses.”

“Tetapi untuk kebutuhan negeri ini, saya memberikan referensi jika Emily dan teamnya lakukan apa yang penting dilakjukan terkait dengan prosedur awalnya dan saya menjelaskan ke teamnya untuk lakukan hal sama.” kata Trump di Twitter.

Keputusan GSA ini diambil sesudah beberapa negara sisi menetapkan kemenangan Biden dan tuntutan hukum dari tim Trump ditampik pengadilan.

Hari Senin, negara sisi Michigan mengatakan Biden meraih kemenangan di sana, saat itu hari Sabtu hakim pada tingkat federasi di Pennsylvania menampik tuntutan yang disodorkan faksi Trump.

Keputusan GSA ini disongsong baik oleh Yohanes Abraham, Direktur Eksekutif team peralihan Biden.

“Keputusan ini dibutuhkan untuk mulai tangani rintangan yang ditemui negeri kita, terhitung kuasai wabah, dan membuat ekonomi kita kembali pada lajur yang betul,” ucapnya.

Menurut Biden, Amerika Siap Memimpin Dunia

Joe Biden menjelaskan, negaranya siap untuk kembali lagi pimpin pentas global dan janji untuk bekerja bersama dengan beberapa negara sekutu.

Presiden dipilih dari Partai Demokrat itu menyaratkan tujuannya sesudah sah memegang pada 20 Januari 2021, untuk arahkan AS jauh dari nasionalisme unilateralis yang sejauh ini dikejar oleh Donald Trump.

Sepanjang empat tahun memegang selaku presiden, Trump sering menggelisahkan banyak sekutu AS dengan pendekatan antagonis seperti pada NATO dan jalinan perdagangan, pengabaian kesepakatan internasional, dan merajut jalinan hangat dengan beberapa pimpinan otoriter.

Biden menjelaskan, kabinetnya, terhitung calon Menteri Luar Negeri Antony Blinken, akan melepas pertimbangan lama dan rutinitas yang tetap sama dalam pendekatan AS pada jalinan luar negeri.

“Ini ialah team yang menggambarkan bukti jika Amerika sudah kembali lagi, siap untuk pimpin dunia bukan mundur, siap untuk hadapi lawan kita dan tidak menampik sekutu kita, siap untuk berdiri atas nilai-nilai bangsa,” kata Biden beberapa lalu, diambil Kanal News Asia.

Dunia sudah banyak berbeda semenjak Partai Demokrat akhir kali ada di Gedung Putih empat tahun kemarin. China makin bangun dan berani, Rusia usaha untuk lebih memperjelas dampaknya. Saat itu, dampak AS sudah menghilang sebab tarik diri dari bermacam persetujuan dan kewenangan kepribadian Amerika sudah dirusak oleh kerusuhan dalam negeri.

Peraturan luar negeri AS di bawah pemerintah Biden peluang akan ambil semakin banyak pendekatan multilateral dan diplomatik yang mempunyai tujuan membenahi jalinan Washington dengan sekutu khusus dan memburu lajur baru pada beberapa masalah, seperti perombakan cuaca.

Janjinya untuk merengkuh koalisi, terhitung di teritori Asia-Pasifik, susul memburuknya jalinan bilateral di antara Amerika Serikat dan China, dua ekonomi paling atas dunia, yang sudah memacu perbedaan dengan Perang Dingin.